ANUGERAH KESELAMATAN DI AMBANG KEMATIAN

Lukas 23: 39-43

Radjali Ramli

5/6/20254 min read

low angle view of cross with red garment
low angle view of cross with red garment

Di Bukit Golgota ada tiga siluet tubuh yang dipaku di kayu salib. Yesus Kristus dengan mahkota duri di kepala-Nya. Di sebelah kiri dan kanan-Nya ada dua orang penjahat yang turut disalibkan bersama-sama dengan Dia.

Kedua penjahat ini adalah perampok yang menggunakan kekerasan di dalam aksi mereka. Mereka beraksi secara terang-terangan di siang hari. Kedua penjahat ini sedang menjalani hukuman mereka.

Awalnya, Kedua Penjahat Bersama-sama Mencela Yesus.

Menurut Mark. 15:32, awalnya kedua penjahat ini mencela Yesus. Salah seorang dari mereka bahkan menghujat-Nya: “Bukankah Engkau Mesias? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” (Luk. 23:39).

Tetapi kemudian… sesuatu yang luar biasa terjadi.

Perkataan yang Berbeda dari Seorang yang Lain

Tiba-tiba, salah seorang penjahat – dijuluki sebagai “yang lain / the other” (Luk. 23:40) – berubah sikapnya. Dengan suara yang tegas, dia menegur temannya:
“Tidakkah engkau takut kepada Allah, sebab engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” (Luk. 23:40-41).

Lalu dengan keyakinan yang mengejutkan, dia berkata kepada Yesus:
“Yesus, ingatlah aku, apabila Engkau masuk ke dalam Kerajaan-Mu.” (Luk. 23:42, NKJV: “Lord, remember me when You come into Your kingdom.”)

Bagaimana Dia Bisa Melihat Kerajaan Allah?

Inilah bagian yang menakjubkan. Seorang penjahat, di ambang kematian, tiba-tiba melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh orang lain secara kasat mata – dia melihat Kerajaan Allah.

Yesus pernah berkata kepada Nikodemus:
“Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:3)

Dan:
"Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5).

Apa yang Terjadi pada Penjahat Ini – “ yang lain” Ini?

Allah Roh Kudus sedang bekerja dalam dirinya.

  • Dia diinsyafkan akan dosanya. (Yoh. 16:8).

  • Dia dilahirkan kembali, sehingga bisa melihat Kerajaan Allah.

  • Dia melihat Yesus adalah Raja di dalam Kerajaan-Nya – bukan seorang yang sedang dipaku di atas kayu salib. Dia melihat dengan mata hatinya.

Allah Bapa sedang berkarya dalam hatinya.

Hatinya diterangi oleh terang Ilahi. Di tengah penderitaannya, penjahat yang lain ini melihat kemuliaan Yesus Kristus yang tidak kelihatan secara kasat mata. Dia mampu melihat Yesus yang disalibkan adalah Raja yang mulia di dalam Kerajaan Allah. Saat yang sama dia melihat kemuliaan Allah!

Ini adalah semata-mata karya Allah Bapa, 2 Korintus 4:6 menjelaskan:
Sebab Allah yang telah berfirman, “Dari dalam gelap akan bercahayalah terang!”, Ia juga membuat terang bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang tampak pada wajah Kristus.

Penjahat ini juga memahami dirinya memerlukan belas kasihan dari Yesus Kristus agar dia bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dia memohon agar Yesus mengingat dirinya yang tidak layak yang penuh dengan dosa dan kesalahan.

Iman yang Lahir dari Mendengarkan Firman

Bagaimana dia bisa beriman kepada Yesus Kristus yang disalibkan itu? Mengapa iman itu bisa ada pada dirinya?

Roma 10:17 mengatakan:
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.”

Penjahat ini mendengar tujuh perkataan Yesus Kristus di atas kayu salib. Perkataan Kristus yang penuh kuasa itu, menembus hatinya dan melahirkan iman yang sejati di dalam dirinya.

Keselamatan adalah Anugerah Allah.

Penjahat ini melakukan kejahatan demi kejahatan sepanjang hidupnya. Dia juga tidak memiliki kesempatan untuk berbuat baik, tidak sempat dibaptis, tidak punya kesempatan untuk melayani di gereja. Sebentar lagi dia akan mati di atas kayu salib dengan kaki yang dipatahkan.

Tetapi Efesus 2:8-9 dengan jelas menyatakan:
“Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri.”

Dan Yesus Kristus dengan otoritas Allah, dan Raja dalam Kerajaan Allah mengatakan kepadanya:
“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luk. 23:43)

Kata Firdaus dalam bahasa Yunani adalah paradeisos – paradise dalam bahasa Inggris; tempat hadirat Allah, tempat Allah berada, sorga itu sendiri.

Si penjahat yang lain ini diselamatkan bukan karena perbuatannya, tetapi melalui imannya kepada Yesus Kristus.

Penjahat ini dosanya diampuni oleh Allah karena Kristus akan menanggung hukuman atas dosanya, menerima murka adil dari Allah. Yesus Kristus menggantikan dia untuk menerima penghukuman dan penghakiman Allah!

Kematian Kristus Menjamin Pengampunannya.

Tidak lama setelah Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Yoh. 19:30), prajurit-prajurit Romawi datang dan mematahkan kaki kedua penjahat itu (Yoh. 19:32). Tetapi bagi si penjahat yang bertobat ini, kematiannya bukanlah akhir melainkan sebuah kehidupan yang kekal bersama Tuhan Yesus.

Yesus Kristus harus mati terlebih dahulu sebelum si penjahat yang lain ini mati. Kristus mati di atas kayu salib untuk menanggung hukuman atas dosanya, dan juga dosa kita semua yang mau percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Kebangkitan Kristus: Kemenangan atas Maut.

Tiga hari kemudian, Yesus Kristus bangkit dari antara orang mati. Kuburan-Nya kosong! Kematian tidak berkuasa atas diri Kristus.

Seperti yang dikatakan oleh Kristus: “…sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup.” (Yoh. 14:19). “Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” (Yoh. 11:25)

Pertanyaan untuk Kita saat ini …

Jika seorang penjahat beroleh anugerah Allah dan diselamatkan di detik-detik terakhir dalam hidupnya, apakah engkau juga rindu dan ingin mengalami anugerah keselamatan dari Allah?

Yohanes 3:16 memberitahukan kepada kita:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Hari ini, apakah Engkau melihat Yesus Kristus adalah Raja di dalam Kerajaan Allah?

Apakah Engkau ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah dan memiliki hidup yang kekal dan hidup yang baru?

Apakah Engkau juga menyadari di dalam hatimu Engkau membutuhkan pengampunan dari Allah?

Maukah Engkau berseru kepada Tuhan Yesus dan percaya bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamat pribadi-mu?

Jika ya, janji-Nya juga untuk Engkau: “Hari ini juga, engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus.”

Kiranya Tuhan memberkati Engkau.